Thursday 31 March 2016

Bukan Salah Jodoh Part 13


Di dalam bus terlihat Andriana sedang bernyanyi dengan murid- muridnya.
Andriana & murid : "Naik- naik ke puncak gunung tinggi- tinggi sekali. Kiri kanan ku lihat ada banyak pohon cemara aaa ..kiri kanan kulihat ada bnyak pohon cemara."

Murid- murid : "Lagi bu ..lagi .." , mereka nampak begitu riang.
Andriana : "Disini senang disana senang , dimana mana hatiku senang."
(Murid- murid mengikuti Andriana)

Andriana & murid : " Disini senang disana senang, dimana mana hatiku senang ..lalala ..la ..lala ..lala ..la ..lalala .." (bertepuk tngan dan senyum bahagia)

Anak- anak begitu antusias menyanyikan setiap bait lagunya. Bahkan ada yg bergoyang dengan lucunya, mereka tertawa lepas penuh suka cita. Terpancar semangat yang besar dari wajah- wajah polos mereka, membuat hati Andriana sedikit lega. Hingga tanpa mereka sadari, mereka sudah sampai tempat tujuan. Murid- murid turun dengan tertibnya diiringi Andriana dan guru- guru lainya. Dan terlihat bu Fatma dan Sukma dibelakang mereka. Andriana tersenyum menghmpiri mereka.

Andriana : "Ibu sudah datang, mari bu." Senyum ramah tergurat manis di bibirnya.

Bu Fatma : "Iya nak, ayyoo." Sembari membalas senyum Andriana.

Sukma sedari tadi ingin menyapa Andriana, dan meminta maaf padanya. Tapi tidak sepatah kata pun mampu dia ucapkan, bibirnya seakan terkunci rapat. Dan hanya rasa bersalah yg nampak dari raut wajahnya.

Bu Fatma : "Ayo anak -anak kita ke kebun teh dulu, setelah makan siang nanti kita lanjutkan ke kebun stroberry.
(tersenyum ramah)

Murid- murid : "Horeeee .. iya bu guru .."
(berjalan kegirangan)

Waktu berlalu dan jam istirahat datang. Bu Fatma, Andriana dan guru- guru lainya membagikan makanan untuk murid- murid mereka. Setelah itu Andriana pamit ke kamar mandi sebentar. Tapi setelah 15 menit Andriana tak juga kembali, dan Bu Fatma meminta salah satu guru yakni Karina untuk melihat Andriana. Ketika kembali Karina terlihat gelisah, tapi dia berusaha tidak bersikap berlebihan agar tidak diketahui murid- muridnya.

Bu Rarih : "Bagaimna nak? Mengapa kamu sendirian, mana Andriana?"

Karina : "Maaf saya tidak bisa menemukan Bu Andriana di kamar mandi, bu. Ketika saya tanyakan ke penjaga, dia juga tidak melihat ada orang yang masuk kesana."

Bu Fatma : "Ya Allah ..lalu kemna dia?", beliau nampak begitu cemas.

Karina : "Tolong ibu tenang dulu, saya akan mencarinya lagi." Ia mencoba menenangkan bu Fatma.
Sukma yang tak sengaja mendengar percakapan mereka langsungteringat kata- kata ibunya sebelum berangkat tadi, tentang kecelakaan yang dialami Andria hingga membuat dia kehilangan kakaknya.

Sukma : "Lebih baik anda di sini saja untuk menjaga anak- anak, dan tolong temani ibu saya. Saya yang akan mencari Andriana."

Karina : "Baik Pak Sukma." (Mengangguk)

Sukma : "Sukma pergi dulu bu. Andriana akan baik- baik saja, jadi ibu jangan khawatir."

Bu Fatma : "Hati -hati nak." Beliau mengangguk dan mencoba tenang, meski tak bisa dipungkiri jika guratan kecemasan masih menylimuti wajah beliau.

Bersambung ...