Friday 25 September 2015

Cerbung The Sun Rise Of Java Part 14

Sam masih menggendong gadisnya menyusuri pantai yg begitu bening dengan ikan- ikan kecil yg menambah eloknya pemandangan mata.

Ochie : "Kak ..maaf yaa, Ochie sdh membuat kk khawatir lagi. Sampai- sampai kk meninggalkan teman- teman kk, padahalkan kalian lagi reunian." tertunduk penuh penyesalan.

Sam : "Iyaa , lagi pula ini juga bukan sepenuhnya kesalahan km. Kk jg salah, tidak seharusnya kk asyik sendiri hingga membiarkan km sendiri di tengah orang- orang yg blum km kenal. Yang membuat km tidak nyaman, dan memilih untuk kesini. Kamu mau kan memaafkan kk??", menghentikan langkahnya.

Ochie : "Iyaa kak, tp Ochi seharusnya bisa menyesuaikan diri. Bukan malah melarikan diri seperti ini." mulai berkaca- kaca.

Sam : "Kamu g' salah syang , kk yg salah." (lirih) "Aahhh ..sudahlah, mengapa kita malah bereput minta maaf, sepetri lebarab saja ..heheh

Ochie : "Iieehh kakak mulai lg dech ..lagi serius juga, "tertawa kecil dan mencubit pipi Sam.

Sam pun melanjutkan langkahnya dan tertawa bersma pujaan hatinya. Tp tiba- tiba langkahnya kembali terhenti, seperti ada yg menancap dikakinya. Ternyata dia menginjak trumbu karang yg tajam. Terasa perih hingga wajahnya mengernyit kesakitan, tp tak ia tunjukan pada Ochie. Dia tak mau membuat Ochie khawatir. Hingga dia melanjutkan langkahnya dengan luka yg semakin perih, dan mereka pun sampai di bukit yg mereka tuju. Pita dan Nana menghambur, mereka kegirangan, dan selfie pun tak terelakan. Sam pun jg tak maΰ melewatkan untuk mengambil gambar gadis cantiknya. Setelah puas mereka beranjak untuk pulang Ammar dan Nana berada di belakangnya , tapi kaki Sam semkin perih hingga membuat jalanya sedikit terpincang- pincang. Dan Ochie pun menyadari kejanggalan yg terjadi pada kekasihnya.

Ochie : "Kaki kk kenapa??", cemas.

Sam : "Ooohh ..tidak apa- apa kok, cuma td kk tersandung batu." tersenyum manis menahan sakitnya.

Ochie : "Benarkah?? Sepertinya ada yg sedang berdusta, "mendekat ke arah Sam. "Sekarang kk duduk disini,"menyuruh Sam duduk di sebuah batu dan betapa terkejutnya Ochie melihat luka Sam yg menganga dg darah yg bercampur pasir.

Sam : "Hanya luka kecil saja kan, jadi tidak usah khawatir.."meringis.

Ochie : "Luka kecil kk bilang?? Luka kk ini panjangnya saja 5cm dan dlmnya 1cm, mana boleh kk menganggap ini luca kecil?? Berani sekali kk melukai kekasihku .."menatap Sam dg tatapan tajam.

Sam : (meringis saja)

Kemudian Ochie mengeluarkan kotak P3K kecil yg slalu ia bawa, dan dengan terampil dia membersihkan dan mengobati luka Sam. Sedang Sam hanya tertegun menatap gadisnya penuh haru, dan itupun berlaku untuk Ammar dan Nana yg hanya jd penonton saja. Setelah menempelkan plester Ochie kembali membalut luka Sam dg saputanganya, agar Sam tidak terlalu merasakan sakit saat berjalan.

Sam : "Trimksh syang, "tersenyum manis.

Ochie : "Tidak kak, karna aku tau smua ini pasti terjadi saat kk menggendongku tadi. Demi melindungiku kk rela menahan rasa sakit itu sendiri, dan karna itu akulah yg harus bertanggung jawab untuk mengobati lukamu."tersenyum manis.

Sam : "Trimksh syang, tp melindungimu adalah hal terpenting dlm hidupku." (memegang tangan Ochie) "Yaa sdh , kita lanjutkan perjalanan saja. "(bersiap untuk menggendong Ochie)

Ochie : "Tp kk tidak perlu menggendongku lagi," menggandeng tangan Sam dan membantunya berdiri.

Sam : "Lalu bagaimana dg cacingnya?? Apa km yakin bisa melewati mereka?

Ochie : "Yakin, karna rasa takutku bisa kutahan asal aku bisa memastikan luka kekasihku aman. "(tersenyum manis dan menggandeng tangan Sam seraya memulai berjalan)

Sam : (tersenyum manis penuh keharuan)

Ammar : "Hmmtt ..manis sekali mereka, buat isi saja ..huufftt ..

Nana : "Kenapa harus iri?? menatap Ammar.

Ammar : "Bagaimana aku tidak iri, bahkan ketika aku terluka seperti Sam blum tentu ada gadis yg merawat lukaku.

Nana : "Benarkah? Kk yakin?"

Ammar : "Yaa ..kamu saja tidak mau bukan??" menatap Nana.

Nana : "Kenapa tidak?" tersenyum menggoda dan berjalan mendahului Ammar.

Bersambung ...

No comments:

Post a Comment