Sukma tetap terpaku dan menggerutu menyaksiakan kemesraan Andriana dan Dimas. Apalagi ketika melihat Andriana berpamitan pada Dimas, wajah Sukma makin merah padam.
Andriana : "Ya sudah, kakak berangkat giih. Nanti terlambat."
Dimas : "Baik bu Guru cantik." (senyum jahil)
Andriana : (salim dan tersenyum manis) "Hati -hati yaa kak."
Dimas : (tersenyum dan mengangkat jempolnya)
Dimas pun berlalu. Sedang Sukma yang memperhatikan mereka sejak tadi, berbalik membelakangi mereka untuk mengalihkan suasana.
Sukma : "Hmmmmttt ..mengapa udara begitu panas, padahal embun saja belum mengering." (Sambil mengebas- ngebaskan bajunya)
Tiba- tiba terdengar suara yg mengagetkan Sukma.
Andriana : "Kak Ama."
Sukma : "Astagfirullah." (terkejut)
Kamu mengagetkan saja, An. Aku kira kamu .."
Andriana : "Hantu ..??? Mana ada hantu pagi- pagi begini kak, apalagi cantik begini ..heheh" (senyum manis + jahil)
Sukma : (mengernyitkan kedua alisnya dan tersenyum) "Ada- ada saja kamu ini, An. ( tertawa kecil)." Memang kamu sangat cantik, An." (dalam hati, dan menatap Andriana).
Andriana : "Bu Fatma mana kak?? Apa sudah masuk??"
Sukma : "Iya, ibu sudah masuk dari tadi. Lebih baik kamu masuk juga, sepertinya bel hampir berbunyi. Kan tidak baik jika seorang Ibu Guru terlambat." (Tersenyum)
Andriana : "Ya sudah aku masuk dulu yaa kak. Assalammu'alaikum." (tersenyum manis)
Sukma : "Walaikumsalam"
Waktu berjalan cepat, dan mereka semakin akrab. Dimas semakin sibuk sehingga jarang menjemput Andriana, bahkan terkadang Andriana berangkat bersama Bu Fatma dan Andriana. Tidak hanya mereka, kedua orang tua Andriana juga semakin akrab dengan Sukma. Kedekatan mereka bahkan terlihat seperti keluarga.
Suatu pagi, Andriana sudah siap berangkat mengajar. Dan terdengar suara mobil datang. Ternyata Dimas dan Sukma.
Sukma & Dimas :
"Assalammu'alaikum " (saling menoleh)
Andriana : "Walaikumsalam .." (Terbata dan pelan)
Bersambung ..
No comments:
Post a Comment