Masih di depan gerbang sekolah, bu Fatma menggoda anaknya yang asyik mengobrol dengan Andriana.
Bu Fatma : "Eehemmtt .. (senyum menggoda), kalian serius sekali. Sampai- sampai kalian tak sadar ibu juga ada disnim."(merajuk)
Andriana & Sukma : "Maaf bu " (saling melirik dan nenhan tawa)
Bu Fatma : "Kompak sekali kalian." (tersenyum)
"Ya sudah kita berangkat saja, perut ibu sudah keroncongan." (mengernyit sambil memegang perut)
Sukma : "Oke ..silahkan masuk ibundaku tersayang." (membuka pintu mobil) Apakah bu Guru, tidak mau masuk juga??"
Andriana : "Terimakasih Pak, uupps maaf ..kak Ama." (masuk dan tersenyum jahil)
Sukma : (tersenyum )
Perjalanan pun dimulai, mereka asyik mengobrol sampai tak teras sudah sampai di toko buku. Tapi hanya Sukma yang turun, sedang bu Bu Fatma dan Pita tetap di mobil menunggu Sukma. Tak lama kemudian Sukma datang, dengan membawa segebok buku di tanganya. Mereka pun melanjutkan perjalann hingga akhirnya sampai di rumah Andriana.
Andriana : "Trimakasih ya bu sudah mau mengantar saya pulang. Mari masuk .."
Bu Fatma : "Iya nak sama- sama, tapi maaf kami harus segera pulang. Sampaikan salam ibu pada ibumu."
Andriana : "Baiklah bu (salim), dan trimakasih kak Ama." (tersenyum manis)
Sukma : "Sama- sama, bu Guru." (Tersenyum jahil kearah Andriana)
Pita tersenyum kecil melihat sikap Sukma.
Bu Fatma & Sukma : "Assalammu'alaikum "
Andriana : "Walaikumsalam, hati- hati bu, kak Ama." (melambaikan tangan dan tersenyum)
Hari begitu cepat berlalu dan malam pun tiba. Di kamar terlihat Sukma merebahkan diri di ranjangnya.
Sukma : "Kak Ama??
(senyum- senyum geli) Baru kali ini ada wanita yang memanggilku "Kak Ama", hehhee Tapi apa tak terdengah aneh, "Ama" ..sepeti anak kecil saja. Hmmtt ..tak apalah, mungkin wajahku masih imut- imut. (Tertawa kecil) Manis sekali senyumnya, dan dia pintar sekali mencairkan suasana. Senyumnyaa .." (tersenyum tak jelas)
"Astagfirullah ..apa yg sedang aku fikirkan. Dia kan calon istri orang ..hmmmtt ..seandainya .."
Di kamar Andriana tertidur dengan pulasnya. Namun seperti malam sebelumnya, raut muka Andriana berubah gelisah dan keringatnya bercucuran. Dan benar saja, karna mimpi itu datang lagi. Dia pun terbangun menangis.
Andriana : "Maafkan aku kak ..maafkan aku .."(air matanya terus mengalir)
No comments:
Post a Comment