Thursday 1 October 2015

Cerbung The Sun Rise Of Java Part 22

Ochie tetap memasang wajah masamnya, dia hanya diam tanpa mengatakan sepatah katapun. Dan Sam paham betul jika gadisnya bertingkah seperti itu tandanya dia sedang marah. Sam tak mengerti apa yg membuat gadisnya marah, jd dia berusaha menghiburnya.

Sam : "Assalammu'alaikum cantik .. , " tersenyum manis sembari menghampiri Ochie yg masih saja memasang muka masamnya.

Ochie : "Walaikumsalam .. , dengan nada dingin dan berjalan untuk mematikan kran.

Sam : (berjalan mengikuti gadisnya)
"Hhhmmmmtt ..kok kk dicuekin siee syang??" , memasang wajah manyunnya dg penuh kemanjaan.

Ochie : "Siapa juga yang nyuekin kakak, itu hanya perasaan kakak saja," melangkah meninggalkan Sam menuju teras rumahnya.

Sam : "Kok kakak ditinggal sii?? Tidak dipersilahkan masuk pula .. huuufftt .. ,"semakin manyun karna merasa diacuhkan Ochie.

Ochie : "Apa kakak orang asing di rumah ini??" Menghentikan langkanya namun tetap memasang pandangan lurus ke depan. "Biasanya juga kakak langsung masuk saja," lalu kembali berjalan.

Sam : "Huuuuuufffttt .. salah lagi ..."
Menarik nafas dalam- dalam dan berjalan mengikuti Ochie.

Di teras rumah,

Sam : "Hmmmmttt ..kenapa udara hari ini tiba- tiba jadi panas ya ..apa akan turun hujan?? "Bergumam sendiri dengan mengebas- ngebaskan bajunya sembari melirik ke arah Ochie.

Ochie : "Kakak tunggu sebentar, Ochie buatkan teh dulu." Dengan nada yang masih saja dingin dan berjalan memasuki rumah.

Sam : "Oke sayang .. " memasang wajah manisnya. "Ini sayang Ochie kenapa siee?? Apa lagi datang bulan ya?? kok jadi jutek gitu. Tidak biasanya dia dingin seperti ini, hmmmtt ..belum cerita saja sudah jutek. Apalagi kalau nanti aku cerita, waaahh ..sama saja menyiramkan minyak tanah di kobaran api. Hduuuchh ..tapi kan tujuanku kesini untuk membahas hal itu?! Hmmmtt ..yaa ..aku harus tetap fokus pada tujuanku. "Gumamnya dalam hati.

Dan setelah beberapa menit keluarlah Ochie membawa secangkir teh hangat.

Ochie : "Di minum kak, "dan masih dengan wajah dinginnya.

Sam : "Makasih sayang .. ,"tersenyum dengan wajah sok imutnya. Namun tidak langsung meminum tehnya.

Ochie : (memaksakan senyumnya)
"Hmmmmtt ..tumben sore begini kakak baru sampai, biasanya belum jg Ochie pulang sekolah tapi kakak sudah sampai di sini duluan."

Sam : "Oooohh ..rupanya ada yang ngambek gara- gara kakak telat kesini??" tersenyum menggoda dan mencoba mencairkan suasana.

Ochie : "Siapa juga yang ngambek,"dengan juteknya.

Sam : (tersenyum geli melihat gadisnya yang terlihat marah karenanya)
"Maafkan kakak dong sayang, jangan cembetuutt gitu. Nanti cepet kriput looohh ..", tersenyum menggoda.

Ochie : "Biar saja,"ketus.

Sam : "Baiklah ..kakak akan ceritakan alasan mengapa kakak bisa telat kesini, tapi kamu janji ya ..setelah kamu mendengar cerita kakak kamu tidak akan marah lagi??

Ochie : "Tergantung,"masih dengan muka masamnya.

Sam : "huuuuuufftt .. ,"menghela nafas panjang dan mulai bercerita.

Flas back on :

Sekitar jam 11 pagi tadi, Chika tiba- tiba sudah ada di depan rumah Sam dan membawa sebungkus buah- buahan. Bu Merry (Ibu Sam), kaget sekaligus senang melihat kedatangan Chika yang sudah lama sekali tidak berkunjung kerumahnya. Beliau pun langsung mengajaknya masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah,

Bu Merry : "Astaga ..kamu makin cantik saja Chika, pasti kamu sering perawatan di salon ya??" tersenyum sambil memperhatikan Chika dari rambut sampai kaki.

Chika : "Aaahh ..tante bisa saja, tapi memang Chika sering melakukan perawatan tante. Biyar awet muda seperti tante. Heheheh

Bu Merry : "Aduuuhh ..makasih cantik, tante jadi malu." Kegirangan dan tersipu malu." Memang sebagai wanita kita harus pandai- pandai merawat diri agar selalu tampil cantik setiap hari." Tersenyum dengan bangganya. "Ooohh ..iyaa, bagai mana kabar kamu sekeluarga? Dan ada angin apa ..gerangan kamu main kesini??

Chika : "Alhamdulillah Chika sekeluarga baik tante." Tersenyum dengan manisnya. "Sebenarnya tempo hari Chika tidak sengaja bertemu Sam di pantai (Pulau Merah). Karna tempo hari kita belum sempat ngobrol banyak jadi Chika sengaja mampir ke sini, dan karna Chika juga sangat rindu sekali dengan tante. "Memasang muka paling manisnya untuk mendapatkan hati bu Merry.

Bu Merry : "Ooohh ..iyaa, memang dia baru pulang beberapa hari yg lalu Chika. Tante juga kangen sekali dengan kamu." (tersenyum ramah) Sebentar yaa ..tante panggilkan Sam dulu." sembari berjalan menuju kamar Sam.

Sesampainya di kamar Sam, bu Merry mengatakan bahwa ada Chika yang sedang menunggunya di ruang tamu. Dan bu Merry menyuruh Sam untuk keluar menemuinya. Sam terkejut mengetahui Chika ada dirumahnya, ia sebenarnya malas sekali bertemu denganya. Karna sudah pasti suasana yang tidak nyamanlah yang akan dia dapatkan. Sam pun terpaksa keluar dengan berat hati, karna walau bagaimana pun mereka pernah menjadi sahabat yang cukup dekat dan ia juga harus menghormati tamunya. Sam hanya berbicara sekedarnya, dan lebih banyak mendengarkan Chika dan ibunya yg asyik bercerita. Chika begitu senang karna seperti mendapatkan sinyal positif dari bu Merry, namun perasaanya berubah menjadi hambar ketika bu Merry menyebutkan nama Ochie.

Bu Merry : "Hmmmtt ..melihat kamu disini tante jadi inget Ochie, biasanya dia sering main kesini. Kami biasanya ngobrol bareng seperti ini, tapi bedanya lebih rame klau ada dia. Ada saja yang dia jadikan bahan pembicaraan, reporter saja pasti kalah kalau ngomong sama dia.. ,"tertawa kecil membayangnkan tingkah polah Ochie. "Tante jadi tambah kangen denger celotehnya yg rame itu. Hhhmmmtt .. ,"tersenyum kecut.

Sam : "Akhir- akhir ini dia banyak tugas sekolah bu," menyaut keluhan ibunya. "jadi dia blum sempat kesini. Ibu kan tau sendiri, Vicky jg sibuk mengerjakan tugas dengan Ochie." (menjelaskan pada ibunya)

Chika : "Iyaa tante, Cici juga terlihat sibuk sekali dengan tugas- tugas sekolahnya. Makhlum kan sebentar lagi mereka ujian, "memaksakan senyum manisnya di depan bu Merry dan Sam.

Bu Merry : "Iyaa ..ibu tau nak, tp ibu sudah rindu sekali ingin bertemu denganya. Apalagi dengan puding buah naga buatanya yg manis itu, yuuummie .. ,"tersenyum manis sambil mengingat puding buatan Ochie.

Sam : "Memangnya Ochie bisa buat puding bu?? Setahu Sam dia hanya bisa membuat mie instan, heheheh"

Bu Merry : "Waahh ..jangan salah nak, puding buatanya itu enak sekali. Manis dan juga segar, bahkan dia juga sering membuatnya disini." tersenyum bangga menceritakan Ochie.

Sam : "Benarkah .. ?? Tapi kenapa Ochie blum pernah membuatkan puding itu untuk Sam?" (memasang wajah manyun sok manjanya pd ibunya)

Bu Merry : "Makanya ..ajak dia main kesini, biar kamu tau klau calon mantu ibu itu pintar sekali membuat puding. "tersenyum bangga.

Sam : (tertawa kecil melihat ibunya begitu bangga menceritakan calon menantunya)

Chika : "Mengapa malah jadi membahas Ochie, menyebalkan sekali. Huufftt ..memang ibu dan anak sama saja, sama- sama menyebalkan. Lebih baik aku pulang saja, "gerutunya dalam hati.

Chika pun pamit pulang, tapi tentu saja dia tidak mau pulang dengan tangan hampa. Dia berpura- pura pusing hingga membuat bu Merry khawatir jika Chika harus pulang sendiri dan menyuruh Sam mengantarnya pulang. Sam tentu saja menolak, tapi karna trus didesak ibunya akhirnya dia terpaksa mengiyakan keinginan ibunya.

Flas back off ,

Sam : "Jadi gitu ceritanya sayang, kakak terpaksa nganter Chika pulang. Kamu gak marahkan??" memasang wajah polosnya.

Ochie : "Tapi tadi kakak senengkan di peluk kak Chika??" melirik tajam ke arah Sam.

Sam : "Di peluk?? Kapan Chika meluk kakak? Lagi pula mana mungkin kakak mau dipeluk gadis selain km syang,"mencoba meyakinkan Ochie.

Ochie : "Sudahlah kak, tidak usah mengelak lagi. Ochie lihat sendiri kak Chika memeluk kakak waktu di Pom bensin tadi dan kk diam saja." dengan nada penegasan.

Sam : (terlintas saat Chika berpegangan di pinggangnya tadi) "Tidak ..itu tidak seperti apa yg kamu bayangkan, memang benar tadi Chika berpegangan di pinggangku tapi ketika aku menyadarinya, aku langsung melepaskan tanganya. Mana mungkin aku membiarkan gadis lain menempati posisi gadisku syang? Hanya km yg ku izinkan memelukku, percayalah."Sambil memegang tangan Ochie, dan menatap kedua matanya dalam- dalam. Nampak jelas sorot matanya yang menunjukkan kejujuran.

Ochie : "Hmmmtt ..ternyata apa yg dikatakan Nana tadi benar, kak Sam benar- benar menolak saat kak Chika berbegangan padanya. Dan itu tandanya kak Sam tidak pernah berpaling dariku ..heheh", bergumam dalam hati."Huuuummhhtt .., "menghela nafas panjang. "Baiklah ..untuk kali ini Ochie percaya, tapi klau sampai Ochie melihat kakak membonceng kak Chika atau gadis manapun ..jangan harap maaf dari Ochie. "menatap tajam mata Sam dan mengacungkan jari telunjuknya seraya menggerakkanya ke kanan dan ke kiri di depan wajah Sam.

Sam : "Iyaa sayang, kk janji itu takkan terulang lagi." Tersenyum manis dan membelai lembut rambut Ochie.

Ochie : "Janji .. ??" Dengan mengajungkan jari kelingkingnya di depan Sam.

Sam : "Janji .. ,"tersenyum simpul sambil mengaitkan jari kelingkingnya ke jari Ochie.

Ochie : (tersenyum dengan manisnya)

Sam : "Nah gitu dong senyum ..itu baru namanya gadis kesayangan kakak." tersenyum yg tak kalah manisnya. Kemudian mengangkat secangkir teh hangat yang disuguhkan Ochie tadi, namun raut wajahnya nampak seperti merasakan sesuatu yg aneh setelah meminumnya.

Ochie : "Kenapa kak?? Apa kurang manis??"merasa khawatir klau teh yang dia buat kurang enak.

Sam : "Ooohh ..tidak apa- apa kok syang, tehnya enak sekali. "mengernyit namun langsung memaksakan senyumnya.

Ochie : "Aaahh ..kakak bohong, kalau memang enak ..mana mungkin wajah kakak jadi aneh seperti itu. "Coba sini Ochie cobain."mengambil secangkir teh yg di pegang Sam seraya meminumnya."huukk ..huukk ..eeegghh ..asinn ..", mengernyitkan wajahnya.

Sam : "Yaahh ..sayang, kenapa km minum juga." (merasa bersalah karna membiarkan Ochie meminum teh yg memang sangat asin itu)

NB : Saat membuat teh tadi Ochie salah memasukkan garam ke cangkirnya, karna dia sibuk menggerutu.

Ochie : "Kakak ..maaf ..Ochie gak sengaja masukin garam ke teh kakak, maaf yaaa kak .. ," menunduk dengan wajah melasnya.

Sam : (mengambil secangkir teh itu dan meminumnya sampai habis) "Aaaahhh ..manis sekali, trimakasih sayang." tersenyum ke arah Ochie.

Ochie : "Loohh kok malah dihabiskan siie kak? Itu kan asin?? Kenapa kk malah bilang manis .. ," cemberut dan bertambah merasa bersalah.

Sam : "Kakak hanya belajar jadi suami yang baik, jadi nanti jika kita sudah menikah kakak tidak akan lagi merasa aneh dengan apapun yang kamu suguhkan, dan lagi pula memang rasanya manis kok ..kan kakak minumnya sambil ngliatin wajah gadis kakak yg manis ..heheheh"

Ochie : "Kakak .. ,"tersenyum dengan keharuan.

Bersambung ...

No comments:

Post a Comment